Risalah Islam dilanjutkan oleh Nabi Muhammad saw. di Jazirah Arab pada abad ke-7 ketika Nabi Muhammad s.a.w. mendapat wahyu dari Allah swt. Setelah wafatnya nabi Muhammad s.a.w. kerajaan Islam berkembang hingga Samudra Atlantik di barat dan Asia Tengah di Timur. Hingga umat Islam berpecah dan terdapat banyak kerajaan-kerajaan Islam lain yang muncul.
Namun, kemunculan kerajaan-kerajaan Islam seperti kerajaan Umayyah, Abbasiyyah, Turki Seljuk, dan Kekhalifahan Ottoman, Kemaharajaan Mughal, India,dan Kesultanan Melaka telah menjadi kerajaaan yang besar di dunia. Banyak ahli-ahli sains, ahli-ahli filsafat dan sebagainya muncul dari negeri-negeri Islam terutama pada Zaman Emas Islam. Karena banyak kerajaan Islam yang menjadikan dirinya sekolah.
Pada abad ke-18 dan ke-19, banyak kawasan-kawasan Islam jatuh ke tangan Eropa. Setelah Perang Dunia I, Kerajaan Turki Utsmani yang merupakan kerajaan Islam terakhir tumbang.
Jazirah Arab sebelum kedatangan Islam merupakan sebuah kawasan yang sangat mundur. Kebanyakkan orang Arab merupakan penyembah berhala dan yang lain merupakan pengikut agama Kristen dan Yahudi. Mekah ketika itu merupakan tempat suci bagi bangsa Arab. karena di tempat tersebut terdapat berhala-berhala agama mereka dan juga terdapat Sumur Zamzam dan yang paling penting adalah Ka'bah.
Nabi Muhammad saw dilahirkan di Makkah pada Tahun Gajah yaitu pada tanggal 12 Rabi'ul Awal atau pada tanggal 20 April (570 atau 571 Masehi). Nabi Muhammad merupakan seorang anak yatim sesudah ayahnya Abdullah bin Abdul Muttalib meninggal ketika ia masih dalam kandungan dan ibunya Aminah binti Wahab meninggal dunia ketika ia berusia 7 tahun. Kemudian ia diasuh oleh kakeknya Abdul Muthalib. Setelah kakeknya meninggal ia diasuh juga oleh pamannya yaitu Abu Talib. Nabi Muhammad kemudiannya menikah dengan Siti Khadijah ketika ia berusia 25 tahun. Ia pernah menjadi penggembala kambing.
Nabi Muhammad pernah diangkat menjadi hakim. Ia tidak menyukai suasana kota Mekah yang dipenuhi dengan masyarakat yang memiliki masalah sosial yang tinggi. Selain menyembah berhala, masyarakat Mekah pada waktu itu juga mengubur bayi-bayi perempuan. Nabi Muhammad banyak menghabiskan waktunya dengan menyendiri di gua Hira untuk mencari ketenangan dan memikirkan masalah penduduk Mekah. Ketika Nabi Muhammad berusia 40 tahun, ia didatangi oleh Malaikat Jibril. Setelah itu ia mengajarkan ajaran Islam secara diam-diam kepada orang-orang terdekatnya yang dikenal sebagai "as-Sabiqun al-Awwalun(Orang-orang pertama yang memeluk agama Islam)" dan selanjutnya secara terbuka kepada seluruh penduduk Mekah.
Pada tahun 622, Nabi Muhammad dan pengikutnya pindah dari Mekah ke Madinah. Peristiwa ini dinamai Hijrah. Semenjak peristiwa itu dimulailah Kalender Islam atau kalender Hijriyah.
Penduduk Mekah dan Madinah ikut berperang bersama Nabi Muhammad saw. dengan hasil yang baik walaupun ada di antaranya kaum Islam yang tewas. Lama kelamaan para muslimin menjadi lebih kuat, dan berhasil menaklukkan Kota Mekah. Setelah Nabi Muhammad s.a.w. wafat, seluruh Jazirah Arab di bawah penguasaan Islam.
Sejarah Ke Khalifahan Islam
Abu Bakar menunjuk Umar
sebagai penggantinya sebelum kematiannya, dan untungnya, komunitas muslim menerima
hal ini. Pengganti Umar, Utsman bin Affan, dipilih oleh dewan perwakilan kaum muslim. tetapi kemudian, Utsman dianggap memimpin
seperti seorang "raja" dibandingkan sebagai seorang pemimpin yang
dipilih oleh rakyat. Utsman pun akhirnya terbunuh oleh seseorang dari kelompok
yang tidak puas. Ali kemudian diangkat oleh sebagian besar muslim waktu
itu di Madinah untuk menjadi khalifah, tetapi ia tidak diterima oleh
beberapa kelompok muslim. Dia
menghadapi beberapa pemberontakan dan akhirnya terbunuh setelah memimpin selam a
lima tahun. Periode ini disebut sebagai "Fitna", atau perang sipil islam
pertama.
Bani Umayyah
Salah satu kelompok
penentang ˤAlī adalah kelompok yang dipimpin oleh
Gubernur Syam waktu itu
Muawiyah
bin Abu Sufyan, yang juga sepupu Utsman. Setelah kematian Ali, Muawiyah
mengambil alih kekuasaan kekhalifahan. Dia kemudian dikenal dengan nama Muˤāwiyya,
pendiri Bani Umayyah. Dibawah kekuasaan Muˤāwiyya, kekhalifahan dijadikan jabatan turun-menurun.
Di daerah
yang sebelumnya berada di bawah kekuasaan Persia dan
Byzantium, bani Umayyah menurunkan pajak, memberikan otonomi daerah dan
kebebasan beragama yang lebih besar bagi umat Yahudi dan Kristen,
dan berhasil menciptakan kedamaian di daerah tersebut setelah dilanda perang
selama bertahun-tahun.
Dibawah
kekuasaan Bani Umayyah, kekhalifahan Islam berkembang dengan pesat. Di arah
barat, umat Muslim menguasai daerah di Afrika Utara
sampai ke Spanyol. Di arah timur, kekhalifahan menguasai daerah Iran, bahkan
sampai ke India. Hal ini membuat Kekhalifahan Islam menjadi salah satu di
antara sedikit kekaisaran besar dalam sejarah.
Meskipun begitu, Bani
Umayyah tidak sepenuhnya didukung oleh seluruh umat Islam. Beberapa Muslim lebih
mendukung tokoh muslim lainnya seperti Ibnu Zubair; sisanya
merasa bahwa hanya mereka yang berasal dari klanNabi
Muhammad, Bani Hasyim, atau dari keturunan Ali (yang masih sekeluarga
dengan Nabi Muhammad),
yang boleh memimpin. Akibatnya, timbul beberapa pemberontakan selama masa
kepemimpinan bani umayyah. Pada akhir kekuasaannya, pendukung Bani Hasyim dan
pendukung
Ali
bersatu untuk meruntuhkan kekuasaan Umayyah pada tahun 750. Bagaimanapun, para
pendukung Ali lagi-lagi harus menelan kekecewaan ketika ternyata pemimpin
kekhalifahan selanjutnya adalah Bani Abbasiyah, yang merupakan keturunan dari
Abbas bin Abdul-Muththalib, paman NabiMuhammad, bukan keturunan Ali.
Menanggapi kekecewaan ini, komunitasmuslim akhirnya
terpecah menjadi komunitas Syiah dan
Sunni.
Bani Abbasyiah
Bani
Abbasiyah berhasil memegang kekuasaan kekhalifahan selama tiga abad,
mengkonsolidasikan kembali kepemimpinan gaya Islam dan menyuburkan ilmu
pengetahuan dan pengembangan budaya Timur Tengah. Tetapi pada tahun 940
kekuatan kekhalifahan menyusut ketika orang-orang non-Arab, khususnya orang
Turki (dan kemudian diikuti oleh orang Mamelukdi Mesir pada pertengahan abad ke-13), mulai
mendapatkan pengaruh dan mulai memisahkan diri dari kekhalifahan. Meskipun
begitu, kekhalifahan tetap bertahan sebagai simbol yang menyatukan dunia Islam.
Pada masa
pemerintahannya, Bani Abbasiyah mengklaim bahwa dinasti mereka tak dapat
disaingi. Namun kemudian, Said bin Husain, seorangmuslim Syi'ah
dari Bani
Fatimiyah yang mengaku
bahwa anak perempuannya adalah keturunan Nabi Muhammad, mengklaim dirinya sebagai Khalifah pada tahun 909, sehingga timbul
kekuasaan ganda di daerah Afrika Utara. Pada awalnya ia hanya menguasai Maroko,
Aljazair, Tunisia dan Libya. Namun kemudian, ia mulai memperluas daerah
kekuasaannya sampai ke Mesir danPalestina, sebelum akhirnya Bani
Abbasyiah berhasil merebut kembali daerah yang sebelumnya telah mereka kuasai,
dan hanya menyisakan Mesir sebagai daerah kekuasaan Bani Fatimiyyah. Dinasti
Fatimiyyah kemudian runtuh pada tahun 1171. Sedangkan Bani Ummayah bisa
bertahan dan terus memimpin komunitas Muslim di Spanyol, kemudian mereka mengkalim
kembali gelar Khalifah pada tahun 929, sampai akhirnya
dijatuhkan kembali pada tahun 1031.
Kekhalifahan
"Bayangan"
Pada
tahun 1258, pasukan Mongol di bawah pimpinan Hulagu Khan berhasil menguasai Baghdad,
ibukota Kekhalifahan Abbasyiah, dan mengeksekusiKhalifah al-Mutasim.
Tiga tahun kemudian, sisa-sisa Bani Abbasyiah membangun lagi sebuah
kekhalifahan di Kairo, di bawah perlindungan Kesultanan Mameluk.
Meskipun begitu, otoritas garis keturunan parakhalifah ini dibatasi pada urusan-urusan
upacara dan keagamaan, dan para sejarawan Muslim pada masa-masa sesudahnya menyebut
mereka sebagai "khalifah bayangan".
Kekaisaran
Usmaniyah
Bersamaan
dengan bertambah kuatnya Kesultanan Usmaniyah, para pemimpinnya mulai mengklaim
diri mereka sebagai Khalifah. Klaim mereka ini kemudian
bertambah kuat ketika mereka berhasil mengalahkan Kesultanan
Mamluk pada tahun 1517 dan
menguasai sebagian besar tanah Arab.Khalifah Abbasyiah terakhir di Kairo,
Al-Mutawakkil III, dipenjara dan dikirim ke Istambul. Kemudian, dia dipaksa menyerahkan
kekuasaannya ke Selim I.
Walaupun
begitu, banyak Kekaisaran Usmaniyah yang memilih untuk menyebut diri mereka
sebagai Sultan, daripada sebagai Khalifah. Hanya Mehmed II dan cucunya, Selim, yang
menggunakan gelar khalifah sebagai pengakuan bahwa mereka adalah
pemimpin negara Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar